Ini Falsafah Jawa Pegangan Soeharto, Saat Pimpin Bangsa Indonesia
Ini Falsafah Jawa Pegangan Soeharto, Saat Pimpin Bangsa Indonesia.
SilahkanSHARE.com | Soeharto adalah presiden RI yang ke-2 dia memiliki nama besar di dunia sebagai pemimpin bangsa. Terlepas dari kontroversi yang ada, Soeharto disegani saat menjabat sebagai pemimpin negeri ini.
Gatot Nugroho selaku Wakil Ketua Pengelola Museum Memorial Jenderal Besar HM Soeharto di Dusun Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY mengatakan, hal itu tidak lepas dari falsafah yang dipegangnya. Gatot menyebut falsafah 'Sa Sa Sa' yang menjadi pegangan Soeharto selama memimpin bangsa.
"Falsafah Jawa tiga kata, merupakan rangkaian falsafah kepemimpinan yaitu:
#1. sabar [Artinya Sabar itu harus sabar]
#2. sareh [Sareh itu harus bijaksana]
#3. saleh [Saleh itu tidak lepas dari Tuhan]
Ucap Gatot dikutip dari liputan6.com [27/01/16]. Saat memimpin, Gatot memaparkan, Soeharto selalu sabar saat mendapati anak buahnya yang salah atau terkesan lamban dalam melaksanakan perintah. Pak Harto demikian Soeharto kerap disapa tidak memperlihatkan kemarahan di depan umum.
Hal inilah yang membuat Soeharto disegani oleh anak buahnya. Soeharto bahkan dikenal lebih suka diam jika menemukan anak buahnya yang bertindak salah.
"Kalau diterjemahkan panjang sekali. Pak Harto kalau memimpin itu tidak pernah sama bawahannya di depan umum itu marah. Marahnya Pak Harto itu diam saja bawahannya sudah paham. Senyum diam," ujar Gatot.
Lebih jauh Gatot mengatakan, tiga hal itulah, yang menjadi bagian dari panduan falsafah dengan ajaran agama Islam yang dianutnya. Dengan falsafah itu pula membuat Soeharto dapat memimpin bangsa selama 32 tahun.
"Tiga konsep ini beliau (Soeharto) pegang. Beliau muslim tidak lepas dari Alquran dan hadis, tapi beliau orang Jawa tidak lepas dari falsafah Jawa,".
0 Response to "Ini Falsafah Jawa Pegangan Soeharto, Saat Pimpin Bangsa Indonesia"
Post a Comment