Jenis-jenis Tanaman Mengandung Phosfor Tinggi
Rumoh Tani - Di tanah unsur fosfor berasal dari bahan-bahan organik, mineral dan pupuk buatan. Unsur fosfor merupakan unsur hara esensial yaitu unsur yang tidak dapat digantikan fungsinya oleh unsur lain. Oleh sebab itu, pemberian pupuk fosfor sangatlah penting terutama untuk tanaman buah
Phospor termasuk unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Jumlah fosfor (P) dalam tanaman lebih kecil dibanding kalium (K) dan nitrogen (N), akan tetapi fosfor adalah kunci kehidupan.
Manfaat dan fungsi unsur fosfor antara lain untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang pembentukan biji, merangsang pembelahan sel dan jaringan, meguatkan batang, memicu pertumbuhan akar, mempercepat pematangan buah dan memperbaiki kualitas tanaman.
Sumber unsur hara phospor antara lain pupuk kimia dan pupuk organik. Sumber unsur fosfor organik yaitu pupuk kompos atau pupuk hijau yang terbuat dari tanaman atau tumbuhan yang memiliki kandungan fosfor tinggi. Berikut ini 15 jenis tanaman dan tumbuhan dengan kandungan unsur fosfor :
1. Kulit Nanas
Untuk mengukur kandungan unsur hara makro dan mikro, metode uji yang digunakan adalah Kjeldahl untuk kandungan nitrogen sedangkan untuk P, K, CaO, MgO dan Fe digunakan metode Atomic Absobtion spectrophometric (AAS) dan kandungan C-organik diuji dengan metode spectrophometric. Hasil uji menunjukkan bahwa POC Limbah Kulit Nenas mengandung P 23,63 ppm, K 08,25 ppm, N 01,27 %, Ca 27,55 ppm, Mg 137,25 ppm, Na 79,52 ppm, Na 79, 52 ppm, Fe 1,27 ppm, Mn 28,75 ppm, Cu 0,17 ppm, Zn 0,53 ppm dan C Organik 3,10 %.
POC limbah kulit nenas mengandung hara yang dibutuhkan tanaman. Adapun hara yang dikandungnya adalah Phosphat (23,63 ppm), Kalium (08,25 ppm), Nitrogen (01,27 %), Calsium (27,55 ppm), Magnesium (137,25 ppm), Natrium (79,52 ppm), Besi (01,27 ppm), Mangan (28,75 ppm), Tembaga (00,17 ppm), Seng (00,53 ppm) dan Organik karbon (03,10 %).
2. Buah Nanas
Dalam buah nanas terdapat bahan-bahan organik seperti nitrogen (12 mg), kalium (08,25 ppm) dan fosfor (23,63 ppm). Nitrogen berfungsi untuk pertumbuhan tanaman, secara keseluruhan untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman dan merangsang pertumbuhan vegetatif (warna hijau) seperti daun.
Fosfor (P) bagi tanaman berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman, merangsang pembungaan, pembuahan, pertumbuhan akar, pembentukan biji, pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel. Kalium (K) berfungsi dalam proses dan organik karbon, fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral, termasuk air, meningkatkan daya tahan atau kekebalan tanaman terhadap penyakit (Susi dkk, 2018)
3. Daun Kelor
Kandungan unsur hara daun kelor tergolong tinggi. Krisnadi (2005) dalam bukunya “Kelor, Super Nutrisi” menyebutkan setiap 100 gram daun kelor kering mengandung 1.324 mg kalium dan 204 mg phospor.
4. Kedelai
Setiap 100 g kedelai, terkandung 36,49 g protein, 704 mg fosfor, 1797 mg kalium, dan 280 mg magnesium. Produk turunan dari kedelai dan pakan juga kaya akan unsur hara. Tempe misalnya mengandung banyak unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Menurut Koswara (2010) tempe mengandung kadar protein, lemak, dan karbohidratnya yang sebanding dengan kedelai segar (Wikipedia.org)
5. Enceng Gondok
Kandungan kimia dari eceng gondok antara lain bahan organik sebesar 78,47%, C organik 21,23%, N total 0,28%, P total 0,0011%, dan K total 0,016% sehingga dari hasil ini eceng gondok berpotensi untuk di manfaatkan sebagai pupuk organik karena eceng gondok memiliki unsur-unsur yang diperlukan tanaman untuk tumbuh (Rozaq dan Novianto, 2000 dalam Kristanto, 2003).
6. Kulit Pisan
Berdasarkan uji Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM, diperoleh data hasil kandungan pada pupuk cair kulit pisang kepok adalah 0,031% Nitrogen, 0,0155% Phospor dan 0,043 Kalium.
7. Rumput Laut
Jumlah unsur hara makro pupuk cair rumput laut hasil pengomposan, meliputi N-organik, P2O5, dan K2O,memiliki nilai yang rendah. Demikian hal nya dengan kandungan unsur hara mikronya. Hal serupa juga ditemukan pada pupuk organik rumput laut Sargassum spp. yang dilaporkan oleh Win & Saing (2008). Pupuk tersebut mengandung nilai total N sebesar 0,03%, P2O5 = 0,04%, dan K2O = 0,14%. Demikian juga nitrogen total yang ditemukan pada rumput laut jenis Ulva sp. dan Posidonia oceanica masing-masing hanya sebesar 0,68 dan 0,80% (Han et al., 2014).
8. Daun Lamtoro
Lamtoro (Leucaena leucocephala) mengandung unsur hara 2,0-4,3% nitrogen, 0,2- 0,4% fosfor, dan 1,3-4,0% kalium. Lamtoro juga merupakan salah satu leguminosa pohon yang mengandung protein tinggi dan karotenoid yang sangat potensial. Kandungan lamtoro adalah bahan kering 90,02%, protein kasar 22,69%, lemak 2,55%, serat kasar 16,77%, abu 11,25% Ca 1,92 dan P 0,25% (Anonim, 2010).
9. Daun Gamal
Gamal adalah salah satu tanaman dari famili leguminosae yang mengandung berbagai hara esensial yang cukup tinggi bagi pemenuhan hara bagi tanaman pada umumnya. Jaringan daun tanaman gamal mengandung 3,15% N, 0,22% P, 2,65% K, 1,35% Ca, dan 0,41% Mg (Ibrahim, 2002).
10. Daun Bambu
Hasil analisis sampel kompos daun bambu yaitu : parameter Pospor (P) 0.03 %, parameter
Kalium (K) 0.67 %, parameter C-organik 12.76 %, N-total 2.09 %. (Erwin Rusdi, Wardah, Yusran, Dewi Wahyuni dalam “PENGARUH PERBANDINGAN TANAH DAN KOMPOS DAUN BAMBU (Bambusaarundinacea) TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI TANJUNG (Mimusops elengi L)”
11. Daun Ketapang
Yosephin Nugrahanti Handayani dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa kompos daun ketapang mengandung Nitrogen total sebesar 0,88%, Phospor total sebesar 0,97%, dan Kalium total sebesar 0,81%.
12. Kipahit
Kipahit merupakan gulma tahunan yang layak dimanfaatkan sebagai sumber hara bagi tanaman (Opala et al. 2009). Kandungan unsur hara daun kipahit kering adalah Nitrogen 3,50 – 4,00%, Phospor 0,35-0,38%, Kalium 3,50-4,10%, Ca 0,5% dan Mg 0,27 (Hartatik 2007. Berdasarkan penelitian Bintoro et al (2008) menunjukkan hasil kipahit memiliki kandungan N sebesar 3,59%, P 0,34% dan K 2,29%.
13. Kopi
Kandungan hara kompos kulit tanduk kopi adalah 0,82% N, 52,4% C-organik, 0,05% P2O5, 0,84% K2O, 0,58% CaO, 0,86 MgO, sedangkan kandungan hara kompos kulit buah kopi adalah 2,98% N, 45,3% C-organik, 0,018% P2O5, 2,28% K2O, 1,22% CaO dan 0,21% MgO ( Baon dkk, 2005 ).
14. Jerami Padi
Kandungan hara jerami pada saat panen bergantung pada kesuburan tanah, kualitas dan kuantitas air irigasi, jumlah pupuk yang diberikan, dan musim/iklim. Wen (1984) menyebutkan bahwa jerami padi di Cina mengandung 0,6% N; 0,09% P; dan 1,08% K, sedangkan Ponnamperuna (1984) rata-rata kandungan hara jerami dari berbagai negara 0,57% N; 0,07% P; 1,5% K; dan 3,0 Si.
Di Indonesia rata-rata kadar hara jerami padi adalah 0,4%N, 0,02% P; 1,4% K; dan 5,6 Si. Untuk setiap 1 ton gabah (GKG) dari pertanaman padi dihasilkan pula 1,5 ton jerami yang mengandung 9 kg N, 2 kg P, 25 kg K, 2 kg S, 70 kg Si, 6 kg Ca dan 2 kg Mg.
15. Batang Pisang (Gedebog Pisang)
Batang pisang atau gedebog pisang adalah tanaman yang memiliki kandungan fosfor (Phospat) tertinggi. Unsur hara yang terdapat pada batang pisang antara lain kalsium (Ca) sebesar 16%, kalium (K) sebesar 23% dan fosfor (P) sebesar 32% (Suprihatin, 2011).
Selamat membaca. Semoga bermanfaat. Salam rumoh tani...
Artikel ini pernah tayang di Mitalom.com
0 Response to "Jenis-jenis Tanaman Mengandung Phosfor Tinggi"
Post a Comment