Anak Pengusaha Kaya Raya ini Dipaksa Hidup Miskin oleh Ayahnya

SilahkanSHARE! | Bagi kebanyakan orang tua, apalagi seorang pengusaha kaya raya, pastinya terkadang menginginkan supaya bisa membahagiakan anaknya. Apalagi kalau orang tuanya pernah susah, terkadang ingin supaya kalau punya anak jangan sampai anaknya mengalami kesusahan sebagaimana yang pernah dialaminya.

Singkatnya banyak orang tua akan berkata begini, "Cukuplah ayahnya saja yang merasakan hidup susah, anak-anaku jangan sampai mengalami hidup yang susah sebagaimana ayahnya".

Sebagian orang tua mungkin sependapat dengan pemikiran yang demikian, tapi tentu tidak semuanya. Sebagian orang tua yang lain justru berfikir bahwa, anak itu harus dilatih mandiri sejak dini, agar dirinya tidak jadi anak yang manja dan hanya menikmati yang enak-enaknya saja.

Orang tua seperti itu dikarenakan mereka tidak menyadari bahwa hidup itu pasti kadang susah, kadang senang, kadanga da kemudahan, namun juga pasti ada kesulitan.

Kalau anak dari kecil hanya diberikan yang enak-enaknya saja, yang mudah-mudahnya saja, maka ditakutkan saat mengalami kesulitan, mereka akan jadi anak yang kagetan dan sulit menerima kenyataan yang pahit. Sehingga yang diinginkan hanya yang enaknya saja, yang mudahnya saja.

Hal ini juga yang dilakukan oleh seorang pengusaha kaya raya, yang justru walau dirinya sudah kaya raya, akan tetapi justru mendidik anaknya supaya merasakan hidup mandiri dan merasakan perjuangan mencari uang sendiri.

Pengusaha berlian bernama Ghanshyam Dholakia ini justru mendidik anaknya dengan cara yang berbeda, dimana pada kebanyakan orang biasanya kalau anak pengusaha kaya biasanya selalu hidup nyaman dan tak pernah kekurangan. Mereka pun kadang tak mengerti susahnya mencari uang sehingga melewatkan beberapa pengalaman hidup berharga.

Pengusaha berlian Ghanshyam Dholakia tak mau anaknya demikian. Karenanya, ia meminta sang anak Hitarth Dholakia untuk hidup sederhana selayaknya orang biasa.

Sebagaimana dikutip dari wolipop, Ghashyam adalah pengusaha kaya pemilik Hare Khrisna Diamond Export yang punya perwakilian di 71 negara.

Meski punya banyak uang dan aset, ia tetap ingin sang anak mengerti sakit dan penderitaan dari orang-orang miskin. Untuk itu, Ghashyam meminta Hitarth untuk tinggal di Hyderabad, India dan bekerja selayaknya orang biasa selama satu bulan.

"Aku adalah anak muda yang dididik di Amerika Serikat dengan lisensi pilot pribadi dan pemegang sertifikat GIA Diamond Granding. Tapi tidak ada (dari itu semua) yang bisa membantuku di Hyderabad. Setelah itu, aku mulai mencari pekerjaan karena aku tidak punya banyak uang. Untungnya, aku menemukan sebuah pondok di Secunderbad dengan harga Rs 100 (Rp 21 ribuan). Aku tinggal di sana dengan 17 orang lain," katanya dilansir Times of India.


"Sekarang tugasku selanjutnya adalah untuk mencari pekerjaan untuk diriku sendiri. Setelah berjuang selama tiga hari, aku mendapat pekerjaan di perusahaan multinasional makanan yang membayarku dengan pendapatan Rs 4000 (Rp 833 ribuan). Aku bekerja di sana untuk lima hari lalu berhenti," ungkap Hitarth.

Tinggal di India dengan pekerjaan fisik tentu sulit untuk anak ketujuh Ghashyam Dholakia tersebut. Pria 23 tahun itu sebelumnya selalu hidup dengan nyaman dan serba ada. Namun pengalaman hidup sebagai orang biasa wajib dilewati Hitarth sebelum dia dipercaya untuk masuk bisnis keluarga. Sang ayah pun memintanya meninggalkan nama besar Dholakia bahkan ponsel.

Awalnya Ghashyam juga tidak memberitahu anak bungsunya itu jika dia akan ditempatkan di Hyderabad. Hitarth hanya diberi uang Rs 5000 (Rp 1jutaan) dan sebuah amplop berisi tiket penerbangan.

Ketika keluar rumah, barulah sarjana Administrasi Bisnis lulusan universitas di New York tersebut mengetahui jika ia dikirim ke Hyderabad. Sesampaikannya di sana, ia mempelajari kota itu melalui brosur turis dan naik bus dari Shamshabad ke Secunderabad.

Ketika hidup di sana dan bekerja sebagai tukang packing, Hitarth pun harus makan makanan pinggir jalan. Belum lagi, ia juga harus tidur di berbagi kamar dengan sesama rekan-rekan kerja. Setelah bekerja di perusahaan makanan, Hitarth sempat berganti-ganti pekerjaan. Ia pernah bekerja di gerai McDonald, menjadi pengantar di perusahaan marketing, hingga salesman di Adidas dan showroom Jade Blue.

Selama satu bulan, Hitarth berhasil mengumpulkan uang Rs 5,000 (Rp 1 jutaan) dan tidak pernah mengungkap identitasnya. Di akhir tugas, sang ayah sempat mengunjungi Hitarth di tempatnya tinggal dan bekerja. Ternyata mengirim anak ke daerah tanpa kehidupan mewah telah menjadi tradisi keluarga Dholakia. Anak pertama Ghashyam yang merasakannya kini telah menjadi CEO Hari Krishna Exports Pvt Ltd.

0 Response to "Anak Pengusaha Kaya Raya ini Dipaksa Hidup Miskin oleh Ayahnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel