Fakta Terungkap dari Heboh Gibran Disebut Duduk di Meja Depan Menteri PUPR
Kunjungan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ke Solo pada Sabtu (27/3) lalu berbuntut panjang. Foto dan video Basuki dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat berada di sanggar seni MasDon Art Center viral di media sosial.
Dari foto dan video itu, Gibran dianggap duduk di meja. Sedangkan Basuki dan seniman/budayawan Sardono W Kusumo, pemilik MasDon Art Center duduk di kursi.
Berita viral menuliskan bahwa Gibran duduk di atas meja, sedangkan Basuki di kursi. Berita lainnya menyebut secara frontal bahwa Gibran tidak beradab.
Ditemui di MAN 1 Solo, Gibran Rakabuming Raka menjelaskan bahwa yang dia duduki bukanlah meja. Basuki pun bukan duduk di kursi. Mereka sama-sama duduk di kursi penonton.
"Itu kan bukan meja. Itu kursi yang berundak gitu lo, kaya tribune," kata Gibran kepada wartawan, Senin (29/3/2021).
Dia juga menjelaskan bahwa saat itu dia tidak berencana duduk di tempat itu. Namun oleh Menteri Basuki, Gibran diminta duduk di tempat yang lebih atas.
"Diminta Pak Basuki, 'mas, di sini saja biar kelihatan mubeng (melingkar)'," ujarnya menirukan ucapan Basuki saat itu.
Penelusuran di lokasi
Pantauan detikcom, tempat tersebut memiliki sebuah panggung seni pertunjukan. Di depan panggung terdapat tempat duduk penonton mirip tribune dengan dua level ketinggian. Namun perbandingan ketinggiannya tak terlalu jauh sehingga tampak seperti kursi dan meja.
Kepada detikcom, Sardono menjelaskan bahwa tempat duduk pertunjukan itu memanfaatkan barang yang tidak terpakai. Tempat duduk itu pun tampak lebih lebar sehingga bisa juga digunakan untuk bersila sambil menonton pertunjukan.
"Ini barang bekas sejak zaman orang tua saya. Saya pakai untuk tempat duduk penonton saja," kata Sardono ditemui di MasDon Art Center, Kemlayan, Kecamatan Serengan, Solo, Senin (29/3).
Pusat kesenian itu, kata Sardono, memang mengambil konsep perpaduan bangunan kuno dan modern. Konsep lawas terlihat dari tembok-tembok kuno sebagai latar panggung.
Alasnya pun masih berbentuk tanah dan pasir. Sebagian alasnya dipasangi kayu. Sementara konsep modern terlihat pada tiang-tiang besi dan atap yang memayungi tempat tersebut.
"Bagian yang besi-besi ini baru dibangun. Konsepnya jadi perpaduan bangunan lama dengan milenial," kata dia.
Apa yang mereka bahas?
Sardono menceritakan kedatangan Gibran ke MasDon Art bukan pertama kalinya. Hanya saja, pada Sabtu lalu Gibran mengajak Menteri Basuki menemui dirinya.
Mereka berdiskusi mengenai sudut-sudut kota yang perlu dibenahi. Antara lain kawasan Kemlayan dan Jalan Gatot Subroto yang berpotensi memperkuat pariwisata.
"Di Jalan Gatot Subroto itu sudah ada galeri mural di sepanjang jalan, tapi sayangnya gelap. Tinggal memberi penerangan saja bisa menarik wisatawan. Di situ sudah mulai banyak kafe juga, jadi menyambung," ujar dia.
Kemudian kawasan Kemlayan, menurutnya adalah tempat para seniman besar lahir. Dan lokasinya yang berasa di antara Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran dianggap strategis.
"Desain kampung di sini sudah tertata rapi sebenarnya, tinggal bagaimana membuat hidup. Venezia itu menarik karena gang-gang kecilnya, seperti di sini. Akan menarik jika wisatawan jalan kali dari Mangkunegaran ke Kasunanan lewat sini, atau sebaliknya," ujarnya.[detik.com]
0 Response to "Fakta Terungkap dari Heboh Gibran Disebut Duduk di Meja Depan Menteri PUPR"
Post a Comment