Jokowi Tegaskan Tak Impor Beras saat Panen Raya, Harga Gabah Petani Beranjak Naik
Harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani berangsur naik. Hal ini menyusul kepastian impor beras tak akan dilakukan saat impor panen raya.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Martani, Wasimun menyebut harga GKG sempat anjlok ke level Rp3.700-Rp3.800 per kg menyusul derasnya isu impor.
"Sekarang harga gabah kering giling berkisar Rp4.000-Rp4.200 per kilogram karena kebetulan di daerah kami tidak ada petani yang jual gabah basah," katanya di Desa Tambaksari, Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (29/3/2021).
Meski naik, menurut Wasimun, harga GKG masih lebih rendah dibandingkan harga pembelian pemerintah (HPP) yang sebesar Rp5.250 per kg di tingkat penggilingan dan Rp5.300 di tingkat gudang Bulog. Dia mengaku tidak mengetahui secara persis penyebab kenaikan GKG.
"Mungkin karena kemarin sempat ada kabar bahwa pemerintah akan melakukan impor beras, sehingga harga gabah menjadi anjlok. Namun setelah pemerintah memutuskan untuk menunda rencana impor beras, harga gabah mulai membaik dan diharapkan terus membaik," tuturnya.
Wasimun berharap pemerintah tak impor beras. Pasalnya, para petani di Cilacap akan memasuki masa panen pada Juli-Agustus 2021.
"Kebetulan sebagian besar petani di Cilacap sudah selesai panen, dan sebagian di antaranya sudah mulai mengolah sawahnya untuk persiapan musim tanam kedua. Kalau di tempat kami, musim tanamnya nanti pada bulan puasa," katanya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya meminta agar polemik impor beras dihentikan karena membuat harga GKG anjlok. Dia memastikan tidak ada impor beras hingga Juni 2021.
Dia juga menyebut Indonesia tidak pernah mengimpor beras dalam tiga tahun terakhir. Soal impor beras tahun ini, kata dia, Indonesia memiliki perjanjian dengan Vietnam dan Thailand hanya berjaga-jaga di tengah pandemi apabila beras kurang.[inews.id]
0 Response to "Jokowi Tegaskan Tak Impor Beras saat Panen Raya, Harga Gabah Petani Beranjak Naik"
Post a Comment