8 Fakta Penting Soal Vaksin (Imunisasi) yang Perlu Anda Tahu
Pertama kali vaksin diperkenalkan, vaksin atau imunisasi telah membawa perubahan di dunia kesehatan dengan membantu menghentikan persebaran berbagai penyakit. Hingga saat ini, vaksin terus dianjurkan untuk diberikan kepada setiap anak. Namun, belakangan ini vaksin terus diperdebatkan oleh masyarakat karena banyak isu tidak benar yang beredar. Berikut adalah delapan fakta tentang vaksin yang sering dikhawatirkan oleh para orangtua.
1. Apakah setiap anak wajib diimunisasi?
Ya, semua anak wajib menerima imunisasi. Imunisasi mampu melindungi setiap anak dari penyakit berbahaya sekaligus membantu mengurangi penyebaran penyakit tersebut. Karena itu, memberikan vaksin pada si kecil secara tidak langsung berarti Anda ikut melindungi anak-anak lain yang tidak mendapat vaksin. Entah itu karena alasan biaya atau alasan medis.
Selain itu, biaya imunisasi jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya untuk mengobati penyakit tersebut.
2. Apakah sistem kekebalan tubuh akan melemah jika diberikan vaksin?
Tidak, sistem kekebalan tubuh (imun) Anda tidak akan melemah. Sistem kekebalan tubuh Anda justru meningkat karena tubuh akan membuat antibodi melawan kuman dan virus penyebab penyakit. Dengan begitu, ketika ada virus penyebab penyakit menular yang menghampiri Anda, tubuh sudah cukup kebal untuk menangkan infeksi virus tersebut.
Anda juga tidak perlu khawatir karena pemberian vaksin terhadap satu jenis penyakit tidak akan melemahkan respon sistem imun Anda terhadap penyakit lainnya.
3. Apakah vaksin bisa sebabkan penyakit yang seharusnya dicegah oleh vaksin tersebut?
Hal ini jadi salah satu kekhawatiran mengenai vaksin. Pasalnya, cara kerja imunisasi itu dengan meniru terjadinya infeksi virus dalam tubuh. Namun, vaksin berisi virus yang sudah mati sehingga tidak bisa menyebabkan munculnya penyakit di tubuh Anda.
Hanya vaksin berisi virus hidup yang dilemahkan seperti vaksin varicella-zoster (cacar air) dan vaksin measles-mump-rubella (MMR) yang dapat menimbulkan penyakit dengan gejala-gejala yang ringan.
Namun, bukan berarti vaksin itu bahaya. Gejala yang ringan masih bisa dikendalikan dengan cepat. Sedangkan gejala penyakit serius akibat infeksi virus biasanya sangat sulit dikendalikan. Jadi, masih lebih baik untuk memberikan imunisasi buat anak meski ada risiko kesehatannya.
4. Bagaimana dengan efek samping imunisasi?
Fakta tentang vaksin yang paling sering dipertanyakan adalah seberapa aman pemberian imunisasi. Meskipun imunisasi dapat menimbulkan efek samping, risiko munculnya komplikasi akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi jauh lebih besar.
Contohnya, satu dari 20 anak meninggal dunia akibat infeksi difteri. Sedangkan hanya 1 dari 14.000 anak yang mengalami efek samping imunisasi yang cukup serius setelah diberikan vaksin difteri-tetanus-pertusis (DtaP) lewat imunisasi.
5. Apakah vaksin menyebabkan demam?
Ya, vaksin dapat menyebabkan demam. Pasalnya, demam merupakan salah satu efek samping imunisasi. Pemberian imunisasi juga memiliki risiko efek samping ringan lainnya. Mulai dari timbul kemerahan, nyeri pada bekas suntikan, nyeri sendi, demam, serta gejala seperti mau sakit flu.
Selain itu, ada juga efek samping yang cukup serius seperti reaksi alergi parah (anafilaktik). Akan tetapi, efek samping vaksin yang serius sangat langka kejadiannya.
6. Imunisasi apa saja yang wajib diberikan?
Ada beberapa imunisasi dasar dan wajib yang harus diberikan kepada semua anak atau bayi di Indonesia. Bahkan, seperti diatur dalam Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenkes) Republik Indonesia, orangtua yang tidak memberikan imunisasi pada putra dan putrinya bisa ditindak secara hukum di pengadilan. Ini karena vaksin dianggap sebagai salah satu hak anak yang tak boleh dilanggar.
Berikut adalah daftar vaksin yang harus diterima oleh setiap orang, terutama bayi dan anak-anak yang lebih rentan terhadap infeksi virus.
- Hepatitis B
- Polio
- Tuberkulosis
- Campak
- Difteri
- Pertusis
- Tetanus
- Pneumonia dan meningitis
7. Apakah hanya anak-anak saja yang memerlukan vaksin?
Bukan cuma anak-anak saja yang perlu menerima imunisasi dengan vaksin. Ada juga imunisasi tambahan yang perlu diberikan kepada orang dewasa serta remaja. Di antaranya adalah:
- Influenza
- HPV (virus yang bisa menyebabkan kanker serviks)
- Meningococcal (penyebab meningitis)
- Tetanus, diphtheria, dan pertusis
- Hepatitis A dan B
- Pneumococcus (penyebab pneumonia)
8. Apakah anak saya boleh diimunisasi jika sedang sakit?
Pemberian imunisasi tetap aman dan dianjurkan meskipun saat akan diimunisasi anak Anda sedang menderita penyakit yang ringan seperti batuk, pilek, infeksi telinga, atau demam ringan. Namun, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter soal kondisi anak sebelum mendapatkan imunisasi.
Anda juga sebaiknya langsung pergi ke Puskesmas atau dokter anak untuk mencari tahu lebih lanjut soal berbagai fakta tentang vaksin supaya Anda tidak ragu lagi.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Sumber: https://hellosehat.com/
0 Response to "8 Fakta Penting Soal Vaksin (Imunisasi) yang Perlu Anda Tahu"
Post a Comment