Bukan dari Ibu, Sifat Pemarah anak diwarisi Oleh Ayahnya, Benarkah ?

Selain mewarisi penampilan fisik, sifat anak ternyata juga bisa diperoleh dari ibu dan ayah mereka. Beberapa sifat memang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, namun lingkungan juga tidak kalah penting dalam pengembangan kepribadian seorang anak.

Maka itu, muncul pertanyaan apakah memang sifat anak, terutama yang pemarah, berasal dari orangtuanya, lingkungan, genetik, atau ada hal lain? Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui jawabannya.
 
Sifat anak dapat dipengaruhi oleh faktor genetik

Sifat atau tabiat seorang anak dapat terlihat dari kemampuan mereka bersosialisasi, emosi, tingkat konsentrasi, hingga ketekunan. Kepribadian seperti ini biasanya konsisten dan bertahan sampai mereka dewasa.
 
Biasanya, orang yang berada dalam satu keluarga memiliki kecenderungan untuk memiliki kepribadian yang sama. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh lingkungan dan faktor genetik. Misalnya, anak yang suka bergaul biasanya mempunyai ayah atau ibu yang memang kemampuan sosialisasinya tinggi.
 
Sebuah  studi dari Genetic Home Reference membandingkan kembar identik dan kembar tidak identik. Dari sana, terlihat bahwa faktor genetik memiliki pengaruh yang cukup besar.
 
Anak kembar identik biasanya mempunyai sifat dan emosi yang cukup mirip bila dibandingkan dengan saudara kandung mereka yang lain. Bahkan, kembar identik yang dibesarkan dalam rumah yang berbeda pun tak jarang memiliki kemiripan sifat.

Walaupun demikian, watak seseorang tidak memiliki pola genetik yang cukup jelas, sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal ini.
 
Jadi, apakah ayah mewarisi sifat pemarah kepada anak?

Pada tahun 2018 dilakukan sebuah  penelitian yang dimuat dalam jurnal The Psychiatric Quarterly tentang hubungan antara sifat anak umur 3-6 tahun dengan kepribadian ayahnya. Penelitian tersebut melibatkan 200 orangtua yang membesarkan anak dalam rentang usia tersebut.
 
Para peserta tersebut diminta untuk mengisi kuisioner. Para ayah akan menjawab pertanyaan seputar kepribadian mereka dan anaknya, sedangkan para ibu mengisi tentang kebiasaan anak mereka.

Hasilnya, ternyata perilaku dan kepribadian yang dimiliki seorang ayah memang memengaruhi watak anak mereka. Namun, anak-anak itu mewarisi sifat ayah mereka berdasarkan apa yang mereka lihat selama ini.

Misalnya, seorang ayah yang pemarah dan bersikap seenaknya ternyata berpengaruh terhadap rasa takut pada anak mereka. Anak yang memiliki ayah dengan kepribadian seperti itu ketika diwawancarai cenderung lebih jarang tersenyum atau tertawa.

Mereka juga mungkin melakukan hal serupa, seperti yang ia lihat pada ayahnya, kepada orang lain di sekitarnya.
 
Namun, bukan berarti sifat pemarah mutlak diturunkan ke anak dari ayahnya. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti hal ini secara spesifik.
 
Bagaimana agar bisa menghadapi anak Anda dengan sifatnya?

Sekalipun ayah atau ibu mewarisi sifat mereka ke sang anak, bukan berarti Anda bisa memperlakukan anak Anda sama dengan bagaimana Anda ingin diperlakukan.
 
Artinya, sekalipun sifat Anda dan anak Anda sama, bukan berarti perlakuan yang diberikan bisa sama.
 
Beberapa anak mungkin lebih mudah diprediksi dan didekati. Akan tetapi, ada beberapa anak yang mungkin lebih sulit mengekspresikan emosi mereka dan tidak cocok dengan anggota keluarga lainnya.
 
Oleh karena itu, ada hal-hal yang harus Anda ingat untuk memahami sifat anak Anda, seperti:
 
Anak mengekspresikan dirinya dengan cara yang berbeda
 
Ingatlah bahwa anak Anda memiliki pendekatan yang berbeda terhada suatu hal. Anak yang introvert mungkin tidak nyaman berada di tengah pesta ulang tahun temannya.
 
Sebagai orangtua, yang perlu Anda lakukan adalah mendampinginya dengan sabar dalam menghadapi hal baru atau suatu pengalaman. Mengetahui Anda akan selalu berada di sana membuat anak nyaman.
 
Lama-kelamaan, anak akan mulai terbiasa dan tak lagi membutuhkan pendampingan Anda dalam menghadapi situasi baru.
 
Lingkungan turut memengaruhi sifat anak
 
Sekalipun anak mewarisi sifat ayah dan ibunya, lingkungan juga turut berperan dalam pembentukan karakteristiknya. Misalnya saja, budaya barat akan membentuk anak-anak lebih berani mengemukakan pendapat daripada budaya di Indonesia.
 
Anak adalah peniru ulung. Itu sebabnya, anak mungkin saja mewarisi beberapa sifat dengan melihat dan meniru perilaku sang ayah atau ibunya. Pastikan Anda menunjukkan dan mengajarkannya berbagai sikap positif.
 
Dengan begitu, anak Anda pun bisa memiliki perilaku yang positif.

Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang

Sumber: hellosehat.com

0 Response to "Bukan dari Ibu, Sifat Pemarah anak diwarisi Oleh Ayahnya, Benarkah ?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel