6 Fakta Masa Kecil Elon Musk, Orang Terkaya di Dunia yang Pernah Jadi Korban Bully

 SilahkanSHARE | Elon Musk kini tercatat sebagai orang terkaya sejagat raya. Pendiri sekaligus CEO Tesla Inc tersebut merebut posisi pendiri Amazon (Jeff Bezos), yang kini turun ke urutan ke-2 berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index.

Elon Musk


 Latar belakang dan kehidupan bos Tesla yang diperkirakan punya harta sebesar US$ 195 miliar atau setara Rp 2.742 triliun itupun ikut jadi perbincangan. Berbagai laporan mengungkap fakta-fakta mengenai masa kecilnya yang tidak biasa.

Ia memang berasal dari keluarga berada, tapi masa kecilnya tidak begitu mengenakkan. Dikatakan jika Elon Musk pernah jualan permen, menjadi Cleaning Service, bahkan sampai menjadi bully-an di sekolahnya. Dirangkum dari laman detik.com berikut 6 fakta dari Elon Musk:  

#1. Masa Kecilnya Pernah Menjadi Bahan Bully

 

Bullying ; Ilustrasi
Elon Musk cukup terbuka mengenai masa kecilnya yang pernah mengalami bullying. Ketika duduk di Sekolah Dasar, ia adalah orang termuda dan terkecil di kelas dan lebih 'nerdy' daripada anak kebanyakan. Karena itu ia sering diganggu. Elon mengaku pernah dipukuli dan didorong dari tangga sampai masuk rumah sakit. Hal tersebut berlanjut sampai ia berusia 15-16 tahun. 

#2. Pernah Menjadi Seorang Cleaning Service 

 

cleaning-service
Setelah tinggal di Afrika Selatan, Musk pindah ke Kanada untuk tinggal dengan pamannya. Di Kanada, ia pernah bekerja sebagai petugas kebersihan atau bisa disebut cleaning service di sebuah pabrik kayu. Tugasnya adalah memberikan ruangan ketel di pabrik tersebut dengan bayaran sebesar US$ 18 per jam. 

Dalam biografinya, Musk menceritakan bahwa ia harus mengenakan alat pelindung diri (APD) jenis baju hazmat untuk membersihkan ruang ketel tersebut. Ia harus masuk ke dalam terowongan kecil yang sangat sempit. Kemudian, ia harus membersihkan pasir, residu, dan kotoran lainnya dengan sekop dalam ruangan yang suhunya tinggi. "Jika Anda berada dalam terowongan itu lebih dari 30 menit, Anda akan kepanasan dan mati," tulisnya dalam biografi Elon Musk tersebut. 

 #3. Pernah Jualan Permen ke Orang-orang Kaya 

Ilustrasi
 Sebelum jadi orang kaya, Elon Musk pernah merasakan berjualan dari rumah ke rumah. Ketika tinggal di Pretoria, Afrika Selatan, Elon bersama saudaranya Kimbal dan sepupu-sepupu mereka menjajakan cokelat Easter egg di perumahan orang-orang kaya. Ketika itu, Elon kecil bahkan sudah bisa menghasilkan keuntungan 20 kali lipat modal. 

#4. Elon Musk Gemar Baca Buku Sejak Kecil 

 

Membaca Buku; Ilustrasi
Salah satu kunci kepintaran adalah membaca. Elon Musk pun sudah sangat suka membaca sejak kecil dan hobi tersebut menjadi salah satu hal penting dalam membakar ambisinya. Pemilik akun Twitter @elonmusk tersebut dilaporkan sudah membaca ensiklopedia Britannica di usia sembilan. Ia pun bisa membaca komik, novel fiksi sains dan nonfiksi hingga 10 jam sehari. "Aku dibesarkan oleh buku-buku. Buku-buku lalu orangtuaku," katanya. 

#5. Membuat Roket Ketika Tidak Ada Orang Tuanya 

 

Elon Musk
Seperti kebanyakan anak lain, Elon sering bermain ketika orangtua tidak di rumah hingga merusak barang. Namun mainan Elon adalah membuat ledakan, membaca buku, dan membangun roket, dan hal-hal lain yang bisa membuatnya 'terbunuh'. Dikatakan sebenarnya ibu Elon meminta ART untuk menjaganya tapi sepertinya dia terlalu diperhatikan. 

#6. Membuat Video Game Sendiri 

 

Play Game; Ilustrasi
Fakta menarik lain mengenai Elon Musk adalah di usia 12 tahun, ia sudah membangun space game sendiri yang terinspirasi dari fiksi sains bernama Blastar. Ketika itu, ia menjualnya dengan harga $500 (Rp 7 jutaan).

0 Response to "6 Fakta Masa Kecil Elon Musk, Orang Terkaya di Dunia yang Pernah Jadi Korban Bully"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel