Viral Vaksin Berlabel Only for Clinical Trial, Bio Farma Pastikan Beda dengan yang Vaksinasi
PT Bio Farma (Persero) angkat bicara soal viralnya vaksin Covid-19 berlabel 'only for clinical trial' di media sosial. Vaksin Sinovac itu disebut-sebut masuk dalam program vaksinasi.
Juru Bicara Vaksin Covid-19 Bio Farma, Bambang Herianto menegaskan, vaksin Sinovac yang akan digunakan vaksinasi bukan yang berlabel uji klinis (clinical trial).
"Vaksin yang ada di Bio Farma dan akan digunakan untuk program vaksinasi nantinya adalah vaksin yang telah mendapatkan izin dari BPOM," katanya, Sabtu (9/1/2021).
Menurut Bambang, vaksin yang digunakan untuk uji klinis dan vaksinasi memiliki kemasan yang berbeda. Kemasan vaksin Covid-19 untuk uji klinis menggunakan kemasan prevail series (PVS) di mana wadah vaksin dan jarum suntik berada dalam satu kemasan.
"Sedangkan vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi nanti dikemas dalam bentuk vial single dose atau dosis tunggal. Dan sudah pasti tidak ada penanda 'only for clinical trial' karena sudah mendapat izin penggunaan BPOM," ucapnya.
Dia menambahkan, Indonesia telah mendapatkan 3 juta dosis vaksin sinovac yang disimpan khusus di fasilitas penyimpanan Bio Farma. Vaksin ini telah melalui serangkai pengujian mutu, baik yang dilakukan Bio farma maupun BPOM. Pengujian dilakukan untuk menjaga kualitas dan keamanan produk vaksin.
"Vaksin akan hanya digunakan untuk vaksinasi setelah ada persetujuan penggunaan darurat yang dikeluarkan oleh BPOM dan bukan sebagai vaksin untuk uji klinis," ucapnya.[inews.id]
0 Response to "Viral Vaksin Berlabel Only for Clinical Trial, Bio Farma Pastikan Beda dengan yang Vaksinasi"
Post a Comment