Cerita Siboen, YouTuber Berpenghasilan Rp 150 Juta, Sempat Dikira Pesugihan (2)
BANYUMAS - Jalan berliku dilalui Siswanto (38) alias Siboen Nugroho, YouTuber sukses asal Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Setelah berhasil sebagai content creator dengan penghasilan mencapai Rp 150 juta, cobaan dihadapi Siboen.
Perubahan hidup dialami Siboen dan keluarga menjadi pertanyaan besar tetangganya.
Bagaimana mungkin, Siboen yang kesehariannya hanya sebagai montir mendadak kaya raya?
Dalam waktu kurang dari 1,5 tahun ia membeli rumah kosong di depan balai desa, yang kini sebagai tempat tinggal sekaligus sebagai bengkel barunya.
Rumah kosong itu merupakan saksi bisu awal kesuksesannya. Setiap malam Siboen tiduran di rumah itu sambil menunggu video di telepon pintarnya selesai diunggah di balai desa.
Selain itu, ia juga membeli tanah dan mobil baru.
Kabar negatif pun mulai berembus bahwa Siboen menjalani ritual pesugihan. Semakin lama, kabar tersebut semakin luas.
"Tidak ada yang mengatakan langsung saya punya pesugihan, tapi saya merasa seperti itu," kata Siboen.
Ia mengisahkan, saat itu tetangga di sekitar rumah sampai melarang anak-anaknya bermain dengan buah hatinya.
"Anak-anak tetangga lewat depan rumah saya aja enggak boleh. Siboen tukang tambal ban bisa beli rumah sebesar itu, dalam waktu singkat bisa beli sawah, sedangkan usaha saya cuma bengkel," ujar Siboen.
Yang membuat hatinya semakin trenyuh, saat anaknya keluar rumah untuk bermain dengan teman-temannya, justru disuruh pulang oleh orangtuanya.
"Anak saya enggak boleh main sama anak tentangga, takut dijadikan tumbal (pesugihan), kalau anak saya keluar, disuruh masuk rumah semua anak-anaknya," tutur Siboen.
Berawal dari situlah, ia kemudian menjelaskan profesi barunya sebagai YouTuber.
"Awalnya sebenarnya ingin dirahasiakan, tapi karena sudah mengganggu keluarga, saya akhirnya membuka bahwa saya ini jadi YouTuber," kenang Siboen.
Penjelasan itu ia sampaikan pada sebuah forum rapat yang kebetulan saat itu digelar pemerintah desa.
"Saya datang dan sampaikan, bahwa saya punya usaha di dunia maya, namanya YouTube. Orang kampung saat itu masih buta. Saya menjelaskan namanya YouTube, video apa saja bisa jadi konten," jelas Siboen.
Untuk meyakinkan para warga yang hadir, Siboen mengajak mereka untuk ikut menjadi YouTuber.
Ia ingin membuktikan ucapannya untuk menghindari munculnya masalah sosial yang lebih besar.
"Para ketua RT, tokoh masyarakat, pemuda, kumpul semua," kata Siboen.
Namun saat itu tidak serta merta warga memercayainya.
Selang beberapa bulan kemudian, beberapa pemuda desa akhirnya belajar membuat konten YouTube kepada Siboen.
Sumber: https://regional.kompas.com/
0 Response to "Cerita Siboen, YouTuber Berpenghasilan Rp 150 Juta, Sempat Dikira Pesugihan (2)"
Post a Comment